Penyetaraan antara kaum laki-laki dan
perempuan dalam Islam adalah ungkapan yang tak ditolak kebenarannya. Sebab
Islam-lah yang memusnahkan adagium Romawi kuno dan bangsa lain yang sejalan
dengan mereka akan sebuah pengkerdilan terhadap kaum hawa.
Hanya saja, dalam memprioritaskan agama
terhadap kaum yang secara kasat mata ada perbedaan ini juga mengharuskan
berbedanya cara yang diterapkan, demi menjaga konsistensi, demi keamanan mereka
sendiri, atupun demi kehormatan yang mereka punya. Kata pepatah “Beda rumah
tentu beda cara.”
Berikut oretan-oretan kecil yang mungkin perlu
untuk dibaca kaum muslim, demi menancapkan ruhiyah Islam dalam jiwa anak
perempuan atau kaum wanita. Bahwa
muslimah sejati adalah pemikat cinta manusia, atau sang penciptanya.
Bukankah hal kecil itu terkadang sangat berarti, seperti kata Octavio Paz
(seorang esais asal Meksiko): “Kecil itu indah.”
Inner Beauty
Wanita yang hatinya cantik adalh muslimah yang
selalu menjaga shalat lima waktu, khustu’, serta tepat waktunya. Sehingga tidak
ada suatu apapun yang emnyibukkannya dari shlat itu. Tak ada satupun yang
melalaikannya dari beribadah kepada Allah SWT, sehingga nampah darinya buah dari shalat
yang ia lakukan. Sebab shalat itu mencegah perbuatan kejia dan munkar. Jelas
apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Wanita dinikahi karena empat perkara;
karena kecantikannya, karena hartanya, karena keturnannya dan karena agamanya.
Sebaik-baiknya wanita yang dipilih adalah karena agamanya.”(HR. Bukhari).
Salalu Berhijab
Tentu saja, wanita berhijab memiliki kesan
tersendiri bagi kaum laki-laki terutama bagi penulis hehe J, daripada wanita wanita yang hobi mengumbar
aurat. Hijab adalh simbol dari wanita yang taat beragama dan menunjukkan
perhatiyannya kepada harga diri yang memang dijunjung tinggi dalam Islam.
Hijab merupakan satu upaya bagi kaum wanita
untuk menjaga diri dari hal negatif yang mungkin terjadi sebelum ia mendapat
pendamping. Dengan berhijab, perempuan secara tidak langsung memberi pilihan
bagi kaum laki-laki untuk mengenali perempuan yang mengandalkan Inner beauty daripada
kecantikan fisik.
Menjaga Sikap
Konon, ada tiga sifat yang baik dimiliki
setiap kaum wanita, namun tidak baik dimiliki kaum lelaki; yaitu sombong,
penakut dan kikir. Tentu tiga sifat ini tidak bisa dipahami dengan
sebebas-bebasnya. Maksud “sombong” di sini adalah muslimah seharusnya tidak
mudah menjalin hubungan dengan lelaki lain, jika belum ada legalitas dari agama.
Adapun yang dimaksud “takut” adalah rasa takut untuk melakukan hal negatif yang
menyababkan dirinya tergelincir di lembah kemaksiatan. Misalnya, perempuan
merasa takut keluar rumah jika tidak ditemani wali atau mahramnya.
Sedangkan yang dimaksud “kikir” adalah muslimah
tidak boleh terlalu royal menggunakan harta pribadinya, meski kadang sebagian wanita
cenderung ‘ugal-ugalan’ dalam belanja atau memilih makanan untuk dirinya. Nah,
jika ada muslimah yang ‘kikir’ pada
dirinya sendiri terhadap hal yang tidak terlalu penting, maka hal itu sangatlah
baik dan mungkin sulit untuk ditemukan saat ini.
Taat pada Kedua Orang Tua
Lelaki mana yang tidak ingin mempunyai seorang
pendamping (istri) yang setia dan taat beragama? Nah, salah satu indikasi wania
yang taat dan setia terhadap suaminya adalah taat terhadap kedua orang tuanya. Sangat
menghawatirkan sekali jika seorang lelaki memiliki pendamping muslimah yang
tidak taat terhadap kedua orang tuanya.
Logikanya sederhana, jika kedua orang tuanya
saja–yang notabene memiliki jasa besar yang tak terbayangkan dan terbayarkan- tidak
ditaati dan bahkan dikhianati, maka bukti ketaatan wanita itu kepada suaminya kelak
masih menimbulkan tanda tanya besar.
Tidak Lebay
Rasa cemburu adalah hal fitrah yang dimiliki
oleh setiap umat manusia, baik laki-laki atau wanita. Namun, bagi wanita yang
cenderung memiliki rasa cemburu lebih besar dari kaum laki-laki, sebaiknya menyimpan
rasa cemburu dalam hati dan mengungkapkannya di waktu yang tepat. Sebab, jika
rasa cemburu diungkapkan dengan cara membabi-buta, maka akan sangat beresiko
bagi keharmonisan sebuah hubungan. Muslimah dengan sikap tenang alias tidak
lebai dan mampu meredakan suasana adalah anugerah tak terbayangkan bagi setiap
laki-laki yang mengidamkannya. Sebaliknya, wanita yang pesikologisnya cenderung
tidak tenang alias suka kalap, adalah hadiah terburuk bagi setiap laki-laki dalam
keberlangsungan rumah tangganya kelak.
Terakhir, sangat baik kiranya direnungkan sabda
Rasulullah SAW dalam narasi hadits berikut ini (Artinya) : “Rasulullah SAW pernah berkata kepada para sahabatnya, “Maukah kalian jika aku tunjukkan wanita-wanita (istri)
kalian yang akan menghuni surga?” para sahabat menjawab, “Ia wahai Rasulullah SAW.” Lalu beliau bersabda, “Ialah wanita yang
subur (memiliki banyak anak) dan amat penyayang (kepada suami). Ketika marah pada
suaminya atau merasa didzalimi atau suaminya marah, maka ia berkata: ‘Inilah
tanganku berada digenggaman tanganmu, aku tidak akan memejamkan mata hingga
engkau ridla (kepadaku)’.”(HR. Imam ath-Thabrani)
Saya menulis ini buka karena saya seorang
lelaki, akan tetapi karena saya seorang laki-laki yang mengidamkan wanita dengan
karakter positif di atas. Dan saya yakin, bahwa setiap lelaki mampunyai pikiran
seperti itu.
betul seklai ulasan anda ini! like!!
BalasHapusthank's ustadzah..
BalasHapus