Rabu, 11 Januari 2017

Ada Apa Dengan Uang?

Ada Apa Dengan Uang?

Ada Apa Dengan Uang?
Alangkah anehnya dunia kita sekarang segala orientasi hidup hanya untuk Uang.. uang... dan uaaang. Semuanya diukur dengan uang, karena uang seorang saudara bisa menjadi musuh, karena uang si kaya menindas si miskin, karena uang premanitas, perampokan, semakin merajarela bahkan tak sedikit wanita yang melacur karenanya.
Oh, uang mengapa kau begitu di agung-agungkan melebihi segala hal yang ada di dunia ini padahal kau hanya seonggok logam dan secarik kertas tak berharga bila saja pemerintah tidak meresmikan mu dan sangat tidak sebanding dengan barang-barang tukaran mu.
Ku tak habis pikir apa yang sebenarnya ada di otak mereka yang senantiasa mengagungkanmu sebagai tuhan baru yang mengalahkan tuhan yang sebenernya,apakah otak mereka sudah tumpul sehingga tak bisa bepikir jernih lagi atau mata hati merekayang telah buta karenanya (uang).
Adaikan mereka mau berpikir sejenak bahwa uang bukan lah segalanya karena:
·         Uang dapat membeli tempat tinggal (rumah, apartermen, dsb) akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli rumah tangga (kelurga yang harmonis).
·         Uang dapat membeli tempat tidur akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli  lelapnya tidur.
·         Uang dapat membeli jam akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli   waktu.
·         Uang dapat membeli buku akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli  sebuah pengetahuan.
·         Uang dapat membeli makanan akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli selera makan.
·         Uang dapat membeli darah akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli  kehidupan.
·         Uang dapat membeli ansuransi akan tetapi dia tidak akan pernah bisa membeli  keselamatan.
Dan begitu seterusnya.

Lalu lihat lah ternyata uang yang kau banggakan selama ini tidak ada artinya apa-apa, hanya saja kitalah yang salah menempatkanya sehinga uang yang mengatur kita bukan sebaliknya. Maka kawan mulai sekarang mari kita ubah paham kita, dan taruhlah  uang itu cukup di tangan saja di tangan kita bukan di hati kita.

0 komentar:

Posting Komentar