Jumat, 25 November 2016

Tips Belajar Ala Pesantren


Kalangan santri pondok pesantren pasti tak akan lepas dari lingkungan dan trdisi belajar, musyawarah dan diskusi; sebuah budaya yang sangat mendukung kegiatan belajar di pesantren. Berikut beberapa teladan dai ulama’ salaf mengenai kiat-kiat belajar yang dianjurkan syri’at Islam.
Berwuduk
Sebelum belajar kita disunahkan berwudu’ agar badan kita suci dari hadas kecil. Sebab, ilmu adalah cahaya yang cahaya itu akan berlipat ketika badan dalam keadaan suci. Sebagaimana dijelaskan, “Bahwasanya Imam as-Sarakhsi perna mengulang-ulang pelajarannya sedangkan dia dalam keadaan sakit perut, maka dia mengambil air wudu’ dalam semalam sebanyak tujuh belas kali.” (Lihat: Kitab Ta’limul Muta’allim
Membaca Basmalah
Disunahkan membaca basmalah sebelum membuka kitab agar yang kita kerjakan mendapat barakah. Kesunahan basmalah ini bukan hanya dalam muthala’ah saja akan tetapi juga di setiap pekerjaan baik. Hal ini berlandaskan Hadis Nabi “Setiap sesuatu yang tidak dimulai bacaan basmalah, maka akan terputus barakahnya.” (HR. Abu Daud dan Hakim)
 Menghadap Kiblat
Agar belajar kita mendapatkan keutamaan dan pahala, maka sebaiknya menghadap kiblat dikarenakan menjadi tumpuhan bagi umat Islam dalam beribadah kepada Allah, seperti shalat, haji dan lainnya. Selain itu arah kiblat merupakan arah yang paling mulia dan paling patut dibuat acuan dalam melakukan hal baik.

Membaca Do’a Belajar
Sebelum memulai belajar seyogyanya kita berdo’a terlebih dahulu agar apa yang kita pelajari sesuai dengan yang diteladankan oleh ulama’ salaf. Do’a adalah senjata ampuh bagi orang mukmin. Di antara do’a belajar yang diteladankan oleh ulama’ salaf adalah yang berbentuk niat dibawah ini:
نوبت التعلم لإعلاء كلمات الله
Tawassul Kepada Pengarang
Ketika membaca do’a seyogyanya kita bertawassul kepada pengarang agar yang kita pelajari bisa nyambung (Jawa. red) kepada pengarangnya. Akan tetapi jika pengarangnya non muslim, maka tidak perlu bertawassul karena tawassul kita akan sia-sia. Tawassul dilakukan karena apa yang kita pelajari bermuara dari pengarangnya, karenany kita harus membalas jasa beliau dengan bertawassul dan menghadiahkan bacaan al-Fatihah, sehingga ilmu itu bisa kita serap seutuhnya dan mendapat barakah dari pengarangnya.

 Dibaca dan Diulangi
Setelah itu kita mulai membuka kitab atau buku yang kita pelajari dengan menggunakan tangan kanan. Sebab, sesuatu yang baik itu seyogyanya dikerjakan melalui yang kanan dulu. Pelajaran tadi kita baca dengan tenang dan khusyuk mulai depan sampai belakang dengan mengikuti urutan yang kita dapatkan dari guru, dibaca dan diulang-ulangi sampai hafal.
Membaca Do’a Ikhtitam (Penutup)
Setelah pelajaran tadi dihafal dan diulang-ulang sampai benar-benar tertancap di hati kita, maka dianjurkan untuk menutupnya dengan bacaan do’a dengan harapan sesuatu yang kita pelajari itu tertanam dalam benak hati yang bisa diingat kapan dan di mana saja ketika dibutuhkan. Semoga bermanfaat .....



1 komentar:

  1. masyaallah tulisannya, bagus banget. pengen kenal deh sama kaka

    BalasHapus