Selasa, 10 Januari 2017

BAWALAH ANAK ANDA MENGELILINGI DUNIA

BAWALAH ANAK ANDA MENGELILINGI DUNIA

BAWALAH ANAK ANDA MENGELILINGI DUNIA
Sangatlah logis jika Allah mengawali percakapan melalui wahyuNya yang diturunkan kepada nabi muhammad dengan perintah “membaca”. Sangatlah banyak hal faidah membaca baik yang transparan atau yang bisa dirasakan setelah lama kita menggeluti pekerjaan mulya ini.
Salah satu faidahnya adalah dengan membaca kita bisa mengelilingi dunia. Bisa dikatakan buku - sebuah alat yang mengantarkan kita pada pekerjaan membaca ini- adalah alat klasik untuk seorang bisa menambah wawasan keilmuan, sebab “buku sama kedudukannya dengan dunia”, begitulah apa yang pernah dikatakan oleh Friendich Von Logau (1604-1655): die welt ein buchnya. Berperang dengan buku, memompa diri dengan buku dan menambah pengetahuan dengan buku. Perkataan ini kemudian dikuatkan kembali oleh pengakuan seorang penulis lokal kita agus........., ketika dia dahulu diperintah gurunya untuk menuliskan cerita perjalan liburannya, yang mana ia sangatlah tidak mungkin berlibur seperti teman-teman sekolahnya, sebab ia harus menggantikan kedudukan ayahnya untuk menjadi penjaga toko disetiap waktunya bisa menikmati liburan sekolah. Inisiatif  muncul darinya, setiap ia berlibur ia tetap menjaga toko dan setiap hari pula ia membaca buku-buku. Hingga ia bisa bercerita bagaimana elok pulau-pulau jepang, bagaimana orang-orang jerman dan bagaimana ia mengunjungi beberapa negara yang ia kunjungi dari beberapa tulisan pada buku yang telah ia hatamkan.
BAWALAH ANAK ANDA MENGELILINGI DUNIA

Membaca adalah salah satu cara untuk menghindari diri dari penyakit yang akan menyerang sarang otak seperti yang dikatakan seorang peneliti dari henry ford health system, Dr. C.Edward Coffey. Dengan membaca ia akan mempunyai komitmen tinggi pada masa depan yang baik (vision priciple), pandangan hidup (world view) serta memiliki track record atau catatan perjalan sesuai sesuai dengan harapan Allah dan rosulnya.
Malahirkan komitmen diri tidak akan hadir ketika seoseorang tidak mempunyai keluasan pikiran. Dan hal ini tidak bisa hadir kecuali dengan menggeluti dunia baca -Baik membaca dalam lintas tulisan, ataupun dunia yang ia lihat dan ia dengar-.
Lantas wajibkah seorang wanita membaca?
Perintah membaca dan untuk selalu memompa keluasan intlektual adalah perintah yang terarah kepada setiap individu manusia. Tidak memandang kaya, miskin, bersekolah, ataupun tidak. Dan yang paling inti adalah ia pria ataupun wanita.
Dan rosulullah pernah bersabda “mencari ilmu adalah kewajiban bagi kaum laki-laki dan perempuan” dan dalam hadits masyhur yang sering kita denganr nabi juga bersabda “carilah ilmu walaupun kenegri cina”. Mencari ilmu dan bahkan hingga kenegri cina adalah hal yang sangat mungkin bagi seorang wanita seperti apa yang pernah diakui oleh agus.......... membaca adalah menciptakan kedamaian bagi keluarga dan keamanan bagi wanita itu sendiri. Apalagi di zamanpost modern, ketika gadget sudah menyediakn berbagai kebutuhan dan alat komunikasi yang dulu hanya bisa ditempu dalam waktu berminggu-minggu saat ini sudah bisa ditempuh sejurus nafasnya berhembus.

Membaca bagi wanita bukan hanya sebuah fardhu kifayah atau sosial reponsibility baginya, namun  membaca adalah kewajiban bagi setiap individu wanita itu sendiri, yang mana ia mempunyai kewajiban besar mendidik dan membina keluarga.
Selain itu fungsi wanita di mata dunia sangatlah besar. Memang benar ketika seorang penulis lokal kita menulis disalah satu akun sosialnya, bahwa “Wanita berasal dari tulang rusuk, maka tak layak bagnya kemudian dijadikan sebagai tulang punggung (bagi keluarganya sendiri.pen)”.
Namun, kedudukan wanita tetap sangatlah besar, karena ia adalah sebuah ladang yang kemudian dari nyalah tumbuh dan berkembang beberapa tumbuhan dengan hasil bermacam-macam. Bahkan peran seorang wanita sebelum ia melahirkan anaknya sudah sangatlah berperan seperti apa yang dikatakn oleh banyak pakar kedokteran barat mengatakan “anak seringkali mengikuti kebiasaan ibu semenjak ia ada dalam kandungan”. Betapa besar tanggung jawab seorang wanita, berpotensi besarlah anak yang ia didik.
Kemudian Syekh Abu sulaiman ad-Daroni berkata mengenai sosok wanita yang diharapkan agama yang kemudian darinyalah diharapkan generasi yang besar pula. Ia berkata ”istri solehah  tidaklah termasuk (cinta) dunia, sebab dia dapat membuatmu konsentrasi untuk akhirat, dengan mengatur rumah tangga”.
Ada dua 2 kewajiban dan dua hal yang telah wanita dapat secara tidak langsung disaat ia menekuni dunia baca. Pertama, wanita itu telah memenuhi kewajiban dirinya atas perintah agama untuk mencari ilmu, terutama yang sangat dibutuhkan baginya. Yang kedua berarti ia telah benar-banar mempunyai niatan besar dan siap dalam setiap detik nafasnya untuk menjadi sosok istri solehah dan seorang ibu panutan bagi anak-anaknya. Wanita kutu buku inilah yang kemudian bisa dibahasakan “perpustakaan bagi anak sendiri”, Baik ketika anak mengalami masalah dalam proses belajarnya disekolah atau proses menjalani kehidupan dengan menghadirkan beberapa pemikiran darinya dari hasil apa yang telah lama ia baca dan cerita-cerita yang bisa dijadikan ibroh  atau pelajaran bagi sianak.
Seorang penyair arab menggubah syair: 
# اعددت شعبا طيب العراق الام مدرسة  اذا اعددتها
“Ibu adalah tempat belajar (madrasah pertama bagi anak) “ jika kau persiapkannya (Dengan baik)# berarti kau persiapakan generasi yang baik pekertinya”.
So, bagi para wanita mari membaca dan membaca dengan niatan menghilangkan kewajiban bagi dirinya dan dengan niatan besar bahwa “aku” wanita tersebut bercita-cita menjadikan sosok pemuda sukses dimasa mendatang. Dan ingatlah perkataan William James “penemuan terbesar dari generasi saya adalah bahwa seseorang bisa mengubah kehidupannya dengan mengubah pikirannya”. Marilah rubah kebiasaan mengoperasikan sosmed dan lainnya kepada perubuahn merubah mindset dengan selalu membaca untuk sebuah harapan baik bagi generasi penerus kita. jadilah wanita kutu buku. Dan selamat mengelilingi dunia dan membawa anak-anak anda untuk mengelilingi dunia pada buku-buku yang pernah anda baca. Jadikan guru mereka adalah buku bukan hanya berguru pada layar televisi yang sering kali merusak kebiasaan dan mindset manusia terutama anak kita yang seharusnya kitalah yang mendidiknya.


0 komentar:

Posting Komentar