Banyak jalan dalam mencapai pahala dakwah
Mengekor pada
bahasa Al-Quran “dunia adalah permaianan”. Maka seharusnyalah dakwah santri
harus selalu diupayakan dalam membentengi ummat ini. Sebab dengan dakwak itulah santri berarti berkhidmah kepada nabi
dan berjihad dalam jalan membantu nabinya sendiri.
Sayyidina ali
pernah berkata:
"افضل
الجهاد الامر بالمعروف والنهي عن المنكر"
“Paling untamanya jihad adalah memerintah
kepada kebajikan dan melarang dari kemungkaran”.
Melihat maqolah
kepokan nabi ini, berangkat dari kata jihad yang orientasinya adalah
perang, perang dalam bentuk senjata atau
perang dalam segi lainnya. Berbagai modus perang saat ini bermunculan setelah perang senjata tidak
lagi usum atau mereka sudah tidak layak dipakai. Dari perang ideologi, perang
budaya melalui berbagau lini, terutama perang cibir
“Small is
beautiful.” Demikian ungkapan khas schumacer, ekonom dari jerman. Ia
menunjukkan geliat orang kecil pada perekonomian dunia terutama negri-negri
diluar eropa amerika, yang penuh semangat potensi. Tak heran ilmu ekonomi yang
dia rintis dianggap sebagai ilmu ekonomi yang mementingkan rakyat kecil, karena
baginya kecil itu indah.
Dan tentunya
dalam tulisan ini tidaklah hendak membahas ekonomi itu sendiri dan hal apa yang
mereka inginkan dalam mengaplikasikan ekonomi seperti saya paparkan tadi,
seperti yang pernah terjadi di indonesia ketika seseorang muslim rela menjual
iman mereka dengan sebuah uang, namun dari perkataan ekonom jerman tadi dan
juga seperti apa yang pernah diutarakan seorang octavio paz, esais mexico bahwa
kecil itu indah, maka seharusnya para kaum muslim terutama santri mengharuskan
mempunyai program dan nisiatif
baru dalam dakwahnya dan mengintip kembali pada rujukan islam itu sendiri; berpedoman pada ajaran agama,Seperti
dalam firman Allah :
ادع
الى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي احسن "”
“Menyerulah
engkau pada jalan tuhanmu dengan hikmah, dan mauidhah hasana dan berdebat
dengan cara yang baik”.
Poin pertama
adalah poin yang sangat ampuh dijadikan sebuah cara dakwah beretika dan
mempunyai banyak penikmatnya, baik dalam kalangan awam sekalipun pada zaman
post modern ini, ketimabang harus memaksa mereka berlama-lama mendengarkan
sebuah ceramah dan bahkan ajang debat yang membuat hati memanas hingga
terjadilah pengkaburan niat dan apa yang diharap. Dan dakwah pada poin pertama ini kian ditinggalkan oleh ummat kita
sendiri, sedangkan orang-orang diluar islam sendiri lebih menggandrungi ajaran
islam dalam prinsip utama dakwah agama kita. Dan orang islam hanya memusatkan
dakwah pada segelintir pidato dan ceramah agamah yang membutuhkan waktu yang
cukup lama dalam kepenatan dan kesibukan yang berbeda-berbeda dalam situasi yang
terkadang mereka terpaksa untuk mengahadirinya atau berdasarkan niat yang salah.
Perubahan dengan
cara baru sangatlah dibutuhkan ketika orang-orang mulai menggandrungi cara-cara
orang diluar islam berbagai elemen yang ada, dan tidaklah menutup kemungikan
ketika mereka akan mencintai sebuah ajaran agama oelh sebab mereka sering
menyaksikan. Dan islam?. kemungkinan
jika islam besar dengan sebuah cara yang lahir dari hal yang kecil seperti apa
yang telah kita lihat, berbagai majalah, dan media sedikt banyak telah dimasuki
mereka dari sana kita bangkit atas dasar memperjuangkan agama. banyak penulis
yang telah berdakwah melalui jalan kepenulisannya. Baik dalam bentuk artikel,
opini esai, prosa ataupun sekelas puisi sekalipun. Dan juga sudah mulai tumbuh
beberapa chanel televisi tumbuh dari autentias islam, walaupun masih belum
semaksimal apa yang diharapkan dan dengan apa yang dijalankan oleh mereka
diluar islam. Dan berbagai ceramah yang bisanya harus kita dengar
dilanggar-langgar ataupun ceramah yang menghimpun terdesak orang-orang, kini
banyak sebagian orang kita tampil melalui cerita, sebagaimana penyair amir
hamzah dan hamka dalam berbagai novel islamnya ataupun penyair para penulis
atas orentasi islam yang kini mulai terkenal seperti Gus Mus, D Zawawi Imron,
Jamal D Rahman dan juga seorang novelis lulusan pesantren Habibur Rahman
El-Zirazhy, sama halnya ketika nabi dan para ummatnya memakai cara dakwah
mereka dalam lintas perdagangan antar negara.
Sangatlah mungkin ketika islam bisa berkembang
dan menumbuhkan rasa cinta pada individualitasnya dengan cara seperti ini,
yakni cara hikmah yang mana ulama salaf kita telah mengajarkannya dengan bahasa
“lisanul hal lebih ampuh dari pada lisann dala segi ucapan”. Sebab ucapan era
ini tidak hanya berbentuk orasi dan ceramah, namun lisan hari ini adalah lisan
tulisan dan bentuk cerita yang telah lama dilupakan dan diambil alih oleh
orang-orang diluar islam, yang kedua hal ini mencakup pada dakwah Qoul berupa
tulisan dan Hal berupa cerita. Mari menulis dan berdakwah maka kalian akan menjadikan islam selalu
dikenang dihati mereka.
0 komentar:
Posting Komentar