Kamis, 05 Januari 2017

Banyak jalan dalam mencapai pahala dakwah

 Banyak jalan dalam mencapai pahala dakwah

Banyak jalan dalam mencapai pahala dakwah
Mengekor pada bahasa Al-Quran “dunia adalah permaianan”. Maka seharusnyalah dakwah santri harus selalu diupayakan dalam membentengi ummat ini. Sebab dengan dakwak itulah santri berarti berkhidmah kepada nabi dan berjihad dalam jalan membantu nabinya sendiri.
Sayyidina ali pernah berkata:
"افضل الجهاد الامر بالمعروف والنهي عن المنكر"
 “Paling untamanya jihad adalah memerintah kepada kebajikan dan melarang dari kemungkaran”.
Melihat maqolah kepokan nabi ini, berangkat dari kata jihad yang orientasinya adalah perang,  perang dalam bentuk senjata atau perang dalam segi lainnya. Berbagai modus perang saat ini bermunculan setelah perang senjata tidak lagi usum atau mereka sudah tidak layak dipakai. Dari perang ideologi, perang budaya melalui berbagau lini, terutama perang cibir
“Small is beautiful.” Demikian ungkapan khas schumacer, ekonom dari jerman. Ia menunjukkan geliat orang kecil pada perekonomian dunia terutama negri-negri diluar eropa amerika, yang penuh semangat potensi. Tak heran ilmu ekonomi yang dia rintis dianggap sebagai ilmu ekonomi yang mementingkan rakyat kecil, karena baginya kecil itu indah.
Dan tentunya dalam tulisan ini tidaklah hendak membahas ekonomi itu sendiri dan hal apa yang mereka inginkan dalam mengaplikasikan ekonomi seperti saya paparkan tadi, seperti yang pernah terjadi di indonesia ketika seseorang muslim rela menjual iman mereka dengan sebuah uang, namun dari perkataan ekonom jerman tadi dan juga seperti apa yang pernah diutarakan seorang octavio paz, esais mexico bahwa kecil itu indah, maka seharusnya para kaum muslim terutama santri mengharuskan mempunyai program dan nisiatif baru dalam dakwahnya dan mengintip kembali pada rujukan islam itu sendiri; berpedoman pada ajaran agama,Seperti dalam firman Allah :
ادع الى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي احسن "
“Menyerulah engkau pada jalan tuhanmu dengan hikmah, dan mauidhah hasana dan berdebat dengan cara yang baik”.
Poin pertama adalah poin yang sangat ampuh dijadikan sebuah cara dakwah beretika dan mempunyai banyak penikmatnya, baik dalam kalangan awam sekalipun pada zaman post modern ini, ketimabang harus memaksa mereka berlama-lama mendengarkan sebuah ceramah dan bahkan ajang debat yang membuat hati memanas hingga terjadilah pengkaburan niat dan apa yang diharap. Dan dakwah pada poin pertama ini kian ditinggalkan oleh ummat kita sendiri, sedangkan orang-orang diluar islam sendiri lebih menggandrungi ajaran islam dalam prinsip utama dakwah agama kita. Dan orang islam hanya memusatkan dakwah pada segelintir pidato dan ceramah agamah yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam kepenatan dan kesibukan yang berbeda-berbeda dalam situasi yang terkadang mereka terpaksa untuk mengahadirinya atau berdasarkan niat yang salah.
 Banyak jalan dalam mencapai pahala dakwah

Perubahan dengan cara baru sangatlah dibutuhkan ketika orang-orang mulai menggandrungi cara-cara orang diluar islam berbagai elemen yang ada, dan tidaklah menutup kemungikan ketika mereka akan mencintai sebuah ajaran agama oelh sebab mereka sering menyaksikan. Dan islam?.  kemungkinan jika islam besar dengan sebuah cara yang lahir dari hal yang kecil seperti apa yang telah kita lihat, berbagai majalah, dan media sedikt banyak telah dimasuki mereka dari sana kita bangkit atas dasar memperjuangkan agama. banyak penulis yang telah berdakwah melalui jalan kepenulisannya. Baik dalam bentuk artikel, opini esai, prosa ataupun sekelas puisi sekalipun. Dan juga sudah mulai tumbuh beberapa chanel televisi tumbuh dari autentias islam, walaupun masih belum semaksimal apa yang diharapkan dan dengan apa yang dijalankan oleh mereka diluar islam. Dan berbagai ceramah yang bisanya harus kita dengar dilanggar-langgar ataupun ceramah yang menghimpun terdesak orang-orang, kini banyak sebagian orang kita tampil melalui cerita, sebagaimana penyair amir hamzah dan hamka dalam berbagai novel islamnya ataupun penyair para penulis atas orentasi islam yang kini mulai terkenal seperti Gus Mus, D Zawawi Imron, Jamal D Rahman dan juga seorang novelis lulusan pesantren Habibur Rahman El-Zirazhy, sama halnya ketika nabi dan para ummatnya memakai cara dakwah mereka dalam lintas perdagangan antar negara.

 Sangatlah mungkin ketika islam bisa berkembang dan menumbuhkan rasa cinta pada individualitasnya dengan cara seperti ini, yakni cara hikmah yang mana ulama salaf kita telah mengajarkannya dengan bahasa “lisanul hal lebih ampuh dari pada lisann dala segi ucapan”. Sebab ucapan era ini tidak hanya berbentuk orasi dan ceramah, namun lisan hari ini adalah lisan tulisan dan bentuk cerita yang telah lama dilupakan dan diambil alih oleh orang-orang diluar islam, yang kedua hal ini mencakup pada dakwah Qoul berupa tulisan dan Hal berupa cerita. Mari menulis dan berdakwah maka kalian akan menjadikan islam selalu dikenang dihati mereka.

0 komentar:

Posting Komentar