Bepergian atau yang disebut dengan “otw” (on
the way) merupakan aktifitas yang hampir pasti dilakukan oleh setiap orang.
Terutama kalangan remaja, pastinya saya juga. Hehe J Entah
karena ada suatu keperluan atau hanya sekedar jalan-jalan. Berikut sedikit
sharing dari kami, semoga bermanfaat.
Awali dengan Niatan Baik
Niat baik memegang peranan
penting dalam setiap langkah yang kita tempuh. Karena dengan niat kita bisa
mendapat kebaikan dan dengan niat pula kita bisa mendapat sebaliknya. Jadi meskipun
tujuannya baik tapi niatnya buruk , maka jelas akan berakibat buruk. Perihal niat
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang
hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang
hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka
hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli
Hadits)
maka dari itu selalu sematkanlah niat baik setiap akan bepergian; baik jarak jauh atau jarak dekat. Semisal untuk membeli sesuatu maka niatlah untuk membantu kita beribadah. Atau berkunjung ke rumah teman, maka niatilah untuk bersilaturrahim atau ikut anjuran Rasulullah SAW.
maka dari itu selalu sematkanlah niat baik setiap akan bepergian; baik jarak jauh atau jarak dekat. Semisal untuk membeli sesuatu maka niatlah untuk membantu kita beribadah. Atau berkunjung ke rumah teman, maka niatilah untuk bersilaturrahim atau ikut anjuran Rasulullah SAW.
Berpamitan Sebelum Berangkat
Di samping merupakan tatakrama
yang baik, berpamitan ketika hendak bepergian adalah upaya kita untuk meniru tradisi
Rasulullah SAW. Beiau senantiasa selalu berpamitan kepada para Sahabat ketika
akan bepergian. Di hadapan salah seorang sahabat, Rasulullah SAW pasti berucap
dengan do’a ini :
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
“Aku
titipkan kepada Allah pemeliharaan agamamu, amanatmu, dan akhir penutup amalmu.” (HR.
Abu Dawud)
Hindari
Bepergian Sendirian
Ajaklah
teman ketika akan bepergian. Dengan adanya teman, bepergian lebih aman. Teman juga
menjadi pengingat jika ada hajat atau keperluan yang mungkin kita lupakan,
terlebih bagi bakcpaker perempuan. Agama melarang seorang perempuan pergi
sendirian tanpa ditemani mahram.
Rasulullah
SAW bersabda :
“Seorang
pengendara (musafir) itu adalah setan, dua orang pengendara itu adalah dua
setan, dan tiga orang pengendara adalah sekelompok musafir.” (HR. Abu Daud, an-Nasa’i dan at-Tirmidzi, hadits
shahih). Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang lain,
“Seandainya manusia mengetahui apa (bahaya) yang terdapat dalam kesendirian
seperti yang kuketahui, niscaya tidak ada seorang pun yang bersafar pada waktu
malam hari seorang diri.” (HR. al-Bukhari).
Jangan
Lupa Shalat Sunnah
Setiap
muslim dianjurkan untuk melakukan shalat ketika hendak berangkat atau kembali
dari bepergian. Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا خَرَجْتَ مِنْ
مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَخْرَجِ السُّوْءِ وَإِذَا دَخَلْتَ
إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَدْخَلِ السُّوْءِ
“Jika engkau keluar dari
rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu
dari kejelekan yang akan keluar dari rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka
lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang akann
masuk ke dalam rumah.” (HR. Al Bazzar, hadits ini shahih.
Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 1323)
Selalu Lantunkan Do’a
Do’a ketika hendak bepergian :
بسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ
عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
Do’a saat menaiki kendaraan :
سُبْحَانَ الَّذِي
سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ
مُقْرِنِينَ وَإِنَّا
إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا
الْبِرَّ
وَالتَّقْوَى وَمِنْ
الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْو
عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ
أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الأَهْلِ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي
الْمَالِ وَالأََهْلِ
Do’a ketika pulang bepergian :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرُ. آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ
اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
0 komentar:
Posting Komentar